Di kelas, guru lagi jelasin pelajaran, tapi murid SD malah ngeliatin jendela, mainin pulpen, atau sibuk slot gacor online sendiri. Fokus mereka kayak sinyal WiFi — kadang kenceng, kadang lost connection. Banyak yang mikir ini hal biasa, tapi kalau dibiarkan, bisa ganggu proses belajar jangka panjang.
Kenapa Siswa SD Sering Susah Fokus?
Anak usia sekolah dasar emang lagi di fase aktif-aktifnya. Tapi susah fokus bukan cuma soal gak bisa diam. Ada banyak faktor tersembunyi yang sering gak disadari guru maupun orang tua. Bukan cuma karena mereka “nakal” atau “gak niat belajar”.
Baca juga: Anak Cepat Bosan Saat Belajar? Bisa Jadi Ini yang Salah
Fokus anak bisa dipengaruhi dari dalam dirinya sendiri atau dari lingkungan sekitar. Dan yang bahaya, kalau dibiarkan, bisa berdampak ke prestasi, motivasi, dan kepercayaan diri anak.
5 Penyebab Umum Siswa SD Sulit Fokus yang Jarang Disadari
-
Stimulasi Berlebihan dari Gadget atau TV
Anak yang terlalu sering main gadget bisa jadi kebiasaan pengen hiburan instan. Akibatnya, pelajaran di kelas terasa membosankan dan gak menarik. -
Kurangnya Waktu Tidur dan Pola Makan Buruk
Anak yang ngantuk atau kelaparan gak bakal bisa menyerap pelajaran dengan baik, bahkan untuk pelajaran yang dia suka. -
Lingkungan Belajar yang Tidak Nyaman
Suara bising, suhu ruangan yang gak nyaman, atau bahkan suasana kelas yang tegang bisa bikin anak jadi susah konsentrasi. -
Masalah Emosional atau Psikologis
Anak yang lagi punya masalah di rumah, ngerasa gak aman di sekolah, atau sering dibanding-bandingin bisa jadi lebih mudah terdistraksi. -
Gaya Belajar yang Gak Sesuai
Setiap anak punya cara belajar yang beda. Kalau metode mengajarnya monoton atau gak sesuai gaya mereka, ya wajar kalau mereka malah mikirin hal lain.
Baca juga: Bukan Nakal, Ini Tanda Anak Punya Gaya Belajar yang Unik
Buat bantu anak-anak ini lebih fokus, pendekatannya gak bisa satu arah. Gak cukup cuma ngomel atau nyuruh mereka diam. Perlu pendekatan yang lebih fleksibel, kreatif, dan penuh pengertian. Guru dan orang tua perlu kerja bareng untuk cari tahu akar masalah dan bentuk strategi belajar yang bikin anak betah.
Karena anak-anak itu bukan robot yang bisa disetting. Mereka butuh ruang buat tumbuh, tapi juga bimbingan biar gak kehilangan arah. Fokus itu bisa dilatih, asal pendekatannya pas dan gak cuma sekadar “jangan ngobrol, jangan main